Dalam satu bulan terakhir, Dia tidak sering lagi mengirimkan pesan-pesan manisnya yang sudah jadi rutinitas, atau tidak mengajakmu untuk bertemu walaupun hanya sekedar mampir. Ada sesuatu yang berbeda, dan perasaan muncul, timbul pertanyaan "apakah Dia masih tertarik denganku atau Dia sedang memerlukan waktu untuk sendri ?"
Jika Anda dalam kondisi ini, apa yang harus dilakukan ?
Meskipun ini terlalu dini untuk membicarakannya, tapi ada baiknya sebagai bahan untuk mengambil tindakan.
Plan A. Mengirim pesan kepada Dia, bahwa betapa cemasnya dirimu ? Hal ini akan berdampak, Dia merasa tidak mempunyai ruang dan waktu untuk dirinya sendiri, terlalu protektif, dan ingatlah bahwa tidak semua menyukai satu rutinitas kecil, yang jika terlewati menjadi seperti "Dosa".
Plan B, memperhatikan profil media sosialnya, dan memperhatikan adanya kehadiran orang lain dalam kehidupan Dia. Jika bukti ditemukan, maka Anda akan menghabiskan berjam-jam bermuram durja atas temuan itu. (Jangan lakukan itu)
Dua rencana tersebut merupakan ketidakmampuan untuk mengatasi perasaan tidak nyaman. Yang mana ketidakpastian dan ambiguitas mengakibakan Anda tidak tahu ada dimana dan sulit untuk menangaganinya. Dan Anda mungkin berpkir, Anda tidak memiliki kapasitas untuk kembali dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi Anda lakukan.
Ada lima tips untuk membantu Anda mentolerir ketidaknyamanan, bukannya diperintah oleh itu:
1. Mengakui bahwa itu menyebalkan.
Mungkin Anda percaya diri Anda untuk lebih siap untuk menangani ambiguitas dalam sebuah hubungan daripada Anda sesungguhnya. Anda mungkin berpikir diri Anda sebagai seseorang yang dingin dan tidak perlu hubungan yang ditetapkan. Padahal sebenarnya Anda dapat dengan mudah jatuh kedalam kegagalan ketika terjadi pola perubahan interaksi. Dan Anda mengakui bahwa ini adalah setengah pertempuran diri.
2. Jaga perasaan Anda.
Anggap saja sebagai satu kesempatan Anda untuk membuat ruang daripada mendorongnya pergi. Ketika merasakan kepedihan, ketidaknyamanan, amati di mana posisi dia dalam diri Anda, dengan emosi tidak nyaman yang mungkin Anda alami dan pikiran menantang yang muncul dalam pikiran Anda. Perasaan itu akan akan berkurang dan hilang. Perhatikan proses ini, catat secara aktif saat-saat ketidaknyamanan Anda menurun. Praktek ini merupakan cara meningkatkan kemampuan Anda untuk mengelola setiap situasi yang menantang.
3. Alihkan diri Anda.
Kadang-kadang, Anda hanya merasa kewalahan dengan rasa tidak nyaman, dan menjadi satu moment yang sulit. Lakukan sesuatu yang kreatif, untuk mengubah keadaan emosi Anda dengan cara yang positif.
4. Carilah dukungan.
Kebanyakan orang merasa terbantu untuk menjangkau teman yang mendukung yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan Anda. Kepada teman, sahabat, atau keluarga. Pilihlah dengan seseorang yang memang "dekat", meskipun Anda tahu tidak semua bisa membantu memberikan penyelesaian, tapi paling tidak apa yang menjadi kegundahan dan kecemasan Anda bisa sedikit tercurahkan.
5. Jangan percaya rasionalisasi Anda.
Ketika Anda mencoba untuk mentolerir perasaan Anda, Anda akan mendengar suara hati untuk membujuk Anda untuk meninggalkan pekerjaan Anda dan mengejar rencana kurang optimal tetapi lebih nyaman. Jadilah skeptis, karena Anda dapat dengan mudah meyakinkan diri sendiri bahwa suara itu adalah suara alasan. Periksa logika Anda dengan orang yang objektif sebelum mengambil tindakan.
Ingat, pengalaman pertumbuhan, belajar bagaimana untuk mentolerir ketidaknyamanan emosional menjadi lebih mudah dengan semakin banyak Anda berlatih. Ketika Anda mengembangkan kemampuan lebih besar untuk mengelola emosi Anda, Anda akan melihat diri Anda menjadi lebih banyak akal pada saat-saat sulit dalam hubungan Anda. Dan dengan ketahanan itu, Anda akan menjadi lebih terbuka untuk hidup.
Saduran mindbodygreen.com