Jakarta - Pernikahan membutuhkan banyak kompromi, kedewasaan, serta komitmen penuh. Namun seiring berjalankan waktu, dasar-dasar pernikahan tersebut terkadang memudar dan tergantikan dengan konflik serta pertengkaran rumah tangga.
Memang rasanya berat jika pernikahan yang sudah dibangun ternyata tidak berjalan sesuai harapan. Tapi jika hubungan suami-istri tidak lagi sehat, mungkin keputusan tidak bersama menjadi tepat. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini kondisi pernikahan yang sulit untuk dipertahankan.
1. Tidak Mau Memperbaiki Pernikahan
Ada banyak hal yang bisa membuat sebuah pernikahan diterpa masalah, seperti perselingkuhan, meninggalnya salah satu anggota keluarga atau problema seks. Menurut Allisa Bowman, penulis 'Project: Happily Ever After', masalah dalam pernikahan itu sebenarnya bisa diatasi asalkan pasangan mau melakukannya.
Namun jika ternyata hanya satu orang saja yang terus berusaha memperbaiki semua masalah itu, sementara pasangannya tak mau ikut serta, pernikahan tersebut sudah pasti retak. "Satu orang tidak bisa melakukannya sendiri," ujar Bowman. "Tidak mungkin bisa masalah selesai dengan cara seperti itu," tambahnya. Anda bisa menggunakan jangka waktu jika memang kasus ini terjadi. Kalau dalam kurun waktu setahun hanya Anda sendiri yang berusaha memperbaiki pernikahan tersebut, sepertinya perceraian adalah jalan terbaik.
2. Tidak Lagi Komunikasi
Ketika Anda dan pasangan tak lagi banyak berbicara, maka itu merupakan salah satu tanda hubungan yang dijalin telah mati. Berbicara di sini, bukan mengenai topik sehari-hari seperti anak, pekerjaan atau berita-berita di televisi, melainkan mengenai perasaan masing-masing, pujian, kekecewaan serta kejujuran. Hilangnya hasrat untuk membicarakan hal tersebut biasanya diakibatkan oleh pudarnya 'getaran'. Jangan biarkan 'getaran' yang Anda atau pasangan rasakan hilang dengan terus selalu meningkatkan cara komunikasi Anda dan pasangan.
3. Tidak Saling Menghargai
Salah satu faktor penting dalam sebuah pernikahan yang sehat adalah adanya rasa saling menghargai, itulah menurut pendapat Dr. Savage. Kalau rasa itu sudah tidak ada, misalnya salah satu pasangan terus-menerus merasa tidak dihargai, ditolak, sementara pasangan yang satunya menolak membahas sikapnya tersebut, pernikahan tersebut berada dalam masalah.
"Pernikahan yang sudah sampai tahap ini beracun. Tidak lagi ada peradaban di situ. Masing-masing pihak saling menyerang atau bertahan," ujar Savage.
4. Mengancam
Mengancam untuk meninggalkan pasangan, mengancam bunuh diri, mengancam akan melaporkan perilaku pasangan kepada orang tua, bukanlah tanda bahwa Anda berada dalam suatu hubungan yang sehat. Ancaman bisa terjadi karena seseorang merasa putus asa atau berada dalam kondisi yang tak terkontrol dan hal ini dilakukan untuk membuat situasi kembali normal. Ketika pasangan atau Anda mengancam, ada baiknya Anda berdua mengevaluasi kembali hubungan yang telah terjalin.
5. Selalu Stres di Rumah
Tanyakan pada diri, apakah pulang ke rumah justru membuat stres? Atau Anda sering bertengkar dengan suami? Apa Anda selalu berpikir bahwa hidup tidak akan berubah jadi lebih baik? Jika hal-hal ini semakin membuat Anda stres dari hari ke hari, itu adalah tanda-tanda awal pernikahan Anda sedang dalam taraf mengkhawatirkan.
Sumber : wolipop.detik.com
0 comments:
Post a Comment