Tidak ada yang menyangkal bahwa putus adalah sulit.
Tidak peduli apakah itu kamu atau pasanganmu yang memulai perpecahan. Putus seperti berduka. Berduka bak menutup bagian hidupmu, berduka karena kehilangan potensi yang ada, dan berduka seperti kematian orang ini yang kamu pikir bisa menghabiskan sisa hidupmu dengannya. Itu menyakitkan.
Karena habit, manusia menghindari rasa sakit. Kita sering mencoba untuk mengabaikan perasaan dengan sesuatu yang kita sukai. Kita bahkan tidak bisa memulai hubungan dengan seseorang yang baru sebelum kita telah sepenuhnya sembuh sebagai cara untuk menghindari rasa sakit.
Lalui masa itu ...
Mengapa kamu berpikir bahwa hubungan ada? Apakah kamu berpikir pasanganmu ada untuk "melengkapi" mu? Saya percaya, adanya suatu hubungan adalah untuk mengajarkan suatu pelajaran. Bagusnya, mereka adalah sebagai jalan untuk pemenuhan kita dan bukan satu tempat dimana kita pergi untuk mengisi diri kita
Setiap hubungan adalah bab dalam silabus kehidupan. Ketika salah satu berakhir, artinya kita telah mempelajari bagian itu, dan sekarang kita harus mempelajari yang lain pada bab lain. Dengan mengadopsi sudut pandang ini, kita menyadari bahwa putus merupakan kesempatan yang luar biasa untuk pertumbuhan. Perubahan dapat menjadi tidak nyaman. Melukai mengakibatkan sakit, tapi pemulihan adalah bagian yang paling aman.
Ketika kita membiarkan diri kita merasa tidak nyaman dan bergerak dengan melawan untuk mencoba menghindarinya, kita memberikan diri untuk sembuh lebih cepat dan lebih elegan.
Berikut adalah teknik untuk membantu melalui masa sulit ini.
Langkah Kesatu : Dengarkan nafasmu.
Berbaringlah di lantai dengan satu tangan di dadamu dan satu lagi di perutmu. Bernapaslah dan rasakan dadamu naik dan turun. Rasakan detak jantungmu, mengirimkan darah ke setiap bagian tubuhmu. Jangan mencoba untuk mengubah napas atau mengontrol tubuh Anda dengan cara apapun, rasakan sensasi yang tergeletak di lantai. Jika Anda merasa koneksil di dada atau di perut Anda atau segala jenis sensasi fisik yang berkaitan dengan emosi Anda, itu OK. Biarkan dirimu merasakannya, dan perhatikan bagaimana rasa sakit tidak menghentikan hatimu dari rasa sakit.
Langkah Kedua : Tekan Thymus.
Ada alasan monyet memukul dada mereka. Itu adalah di mana kelenjar thymus berada. Ini akan menyusut ketika "patah hati." Tekan lembut dadamu, Kamu dapat merangsang kelenjar thymus dan membantu untuk memperluas dan menyembuhkan.
Langkah 3: Tanyakan pada dirimu beberapa pertanyaan.
Renungkan petunjuknya berikut, yang akan membantumu melihat keindahan dalam perpisahan itu.
1. Mengapa ini terjadi padaku ?
Renungkan hubunganmu dan tanyakan pada diri sendiri apa yang hal terbesar yang diperoleh. Ingat, faktanya bahwa hubungan berakhir bukan menjadikan itu sebagai kegagalan. Lihat apakah kamu dapat melihat situasi bukan sebagai kerugian tetapi dalam istilah informasi apa yang telah kamu peroleh. Kamu mungkin telah belajar lebih banyak tentang apa yang kamu lakukan yang tidak diinginkan pasanganmu. Kamu mungkin telah belajar lebih banyak tentang gaya komunikatifmu sendiri. Kamu mungkin telah belajar lebih banyak tentang bagaimana kamu bereaksi dalam situasi tertentu. Semua ini adalah informasi berharga untuk membantumu untuk mendapatkan lebih banyak wawasan tentang dirimu sendiri;
2. Bagaimana aku akan percaya bahwa ini akan sesuai ?
"Menyerah" dan "penerimaan" adalah dua kata yang kita tidak disukai. Namun, yang penting untuk mendapatkan keterbukaan ketika kita perlu mengendalikan hidup kita. Jad, bukannya terobsesi bahwa setelah perpisahan mencoba menemukan pasangan baru, Visualisasikan dirimu secara fisik pegang semua rencanamu dan keyakinan tentang apa yang "harus" terjadi, dan kemudian bayangkan dirimu secara fisik menyerahkan masalahmu kepada alam. Perhatikan bagaimana jauh lebih ringan ketika kamu tidak terbebani oleh gangguan untuk mengontrol masa depan.
Kamu bisa melihat rasa sakit sebagai bagian dari evolusi, tidak ada salahnya. Biarkan dirimu merasakan semua ini. Ini akan berlalu, dan kamu akan lebih kuat
#disadur dalam mindbodygreen.com
0 comments:
Post a Comment